Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaga atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia [QS. Ar-Ra'd (13):11].
Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, diesbut malaikat Hafazhah. Tuhan tidak merubah keadaan mereka, selama mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka.
Nasib seseorang tak akan berubah, kecuali dia sendirilah yang akan mengubahnya. Hanya manusia, diantara seluruh makhluk Allah yang dapat mengubah diri menjadi lebih baik, karena diilhamkan dalam diri manusia itu sifat keburukan (fujur) dan kebaikan (taqwa), "maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, " [QS. Asy-Syam (91):8].
Allah telah menciptakan kita, kemudian Allah memberikan kemampuan kepada kita untuk mendengarkan, melihat, berfikir dengan akal dan hati, memilih yang terbaik, mangasah peruntungan dan mengatur hidup kita sendiri. "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." [QS. An Nahl (16):78]
Ini berarti kita diminta menjalani suatu program pembentukan kepribadian untuk membuat kebiasaan kita akan: Perubahan Diri (taghyirun nafs), Pendidikan Diri (tarbiyah dzatiyah) dan Belajar Mandiri (Inquiry). Kita dapat mengubah diri kita sendiri dengan cara mengubah persepsi, pemikiran kita, sikap kita dan tindakan kita secara kreatif mengubah keadaan kita. Proses membangun diri untuk melakukan perubahan lebih baik dapat dimulai dengan belajar. Dari belajar dapat diperoleh informasi yang akan mampu mengubah paradigma diri.
Paradigma yang terbentuk akan mengubah persepsi diri, dan dengan sendirinya hal ini akan mengubah motivasi diri. Motivasi diri inilah nantinya yang akan menggerakan tingkah laku seseorang.
Berangkat dari hal tersebut, sebagai bagian dari karyawan yang memiliki potensi yang besar untuk mewarnai perjalanan PT. Pindad. Merekalah yang akan mengubah perusahaan menjadi lebih baik dan berjaya atau menjadi sebaliknya. Bila diarahkan secara baik, jiwanya tidak akan ternoda oleh lumpur kemaksiatan, sebaliknya akan terjaga kebersihannya, suci dalam fitrahnya, jauh dari unsur kehidupan yang merusak.
Kondisi karyawan muda ini merupakan parameter masa depan PT. Pindad apabila kondisi mereka baik akan baik pula kondisi PT. Pindad di masa depan, Begitu pula sebaliknya. Maka karyawan muda ini diharapkan sebagai salah satu alat perubahan, dikemas untuk mampu memberikan stimulus motivasi untuk berubah kearah yang lebih baik, bagi karyawan muda sebagai bagian dari agen of director dalam perubahan PT. Pindad ini.
Maka kegiatan seperti ini bukanlah kesia-siaan yang nantinya menjadikan semua tak berarti. Mulai dari sini berazzam mencetak generasi terbaik karyawan Pindad yang mampu menciptakan PT. Pindad yang berkelas dunia.
|